Rabu, 04 Maret 2015

SINOPSIS NOVEL DIFFERENT “ KETIKA PERBEDAAN BUKAN SEBUAH PENGHALANG “



Karya: Ima T. Lestari
                Novel ini mengisahkan tentang persahabatan tiga anak manusia yang berasal dari pulau Dewata, yaitu Noura, Alika, dan Gugun. Mereka bertiga memiliki sifat dan keyakinan yang berbeda. Mulai dari Noura Salsabila yang seorang muslim, ia adalah sosok yang suka berbuat kehebohan serta keonaran dan sering sekali melakukan perbuatan secara spontan yang ujung-ujungnya membuat dirinya malu sendiri. Noura adalah anak dari seorang mandor yang sangat mengharapkan agar suatu saat nanti putrinya itu bisa menjadi seorang arsitek. Itulah sebabnya, mengapa ia memilih Jurusan Arsitektur saat ia masuk kuliah.
            Lalu ada Alika. Berbeda dengan Noura, Alika termasuk pribadi yang kelem, tenang, dan sangat lembut. Pada saat kuliah, ia memilih masuk Fakultas Sastra demi meraih cita-citanya menjadi seorang pustakawati. Alika adalah anak pindahan dari Kalimantan. Ia hidup ditengah keluarga yang memiliki perbedaan keyakinan, yaitu ayahnya yang seorang polisi memeluk agama Hindu. Dan ibunya memeluk agama Nasrani. Sementara Alika sendiri adalah pemeluk agama Hindu.
            Yang terakhir adalah Gugun, memiliki nama asli Gunawan. Tubuhnya yang tinggi dan berkulit putih susu, serta bermata sipit menunjukkan bahwa Gugun adalah keturunan Tioghoa dan memeluk agama Konghucu. Ia dibesarkan dalam keluarga yang memiliki usaha dagang, sama seperti kebanyakan orang Tionghoa pada umumnya. Gugun berkuliah dikampus yang sama dengan Noura, hanya saja ia mengambil Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) yang sebenarnya itu bukan impiannya. Hal itu ia lakukan tak lebih karena bujuk rayu Noura yang menginginkan agar Gugun satu kampus dengannya.
***
            Permasalahan mulai muncul saat terjadi tragedi bom Bali pada 12 Oktober 2002 yang merenggut banyak korban jiwa.  Pelakunya adalah sekelompok orang yang mengatasnamakan agama dan Tuhan untuk membenarkan aksi-aksi yang mereka lakukan. Akibat dari insiden itu, Noura mulai resah dengan agama yang dianutnya. Ia mulai meragukan apakah benar Tuhan nya menyuruh melakukan tindakan brutal seperti itu?
            Ditengah keresahannya itu, Noura pun bertemu dengan Pak Putra, salah satu dosen dikampusnya yang juga seorang muslim. Noura menceritakan segala keluh kesahnya pada pak Putra. Dan ia mencoba menjelaskan semuanya pada Noura dengan hati-hati. Noura pun mendapat jawaban bahwa ternyata apa yang selama ini ia pikirkan adalah sebuah kesalahan besar. Pak Putra banyak memberikan penjelasan tentang Islam pada Noura, termasuk dalam keputusannya untuk memakai hijab. Noura mulai berkomitmen untuk menjadi wanita muslimah seutuhnya.
            Masalah juga mulai datang pada kedua sahabat Noura, yaitu Alika dan Gugun. Alika yang hidup dalam keluarga yang berbeda keyakinan mulai merasakan hal yang aneh pada dirinya. Tepatnya saat ia diajak oleh sang ibu pergi ke gereja untuk menghadiri sebuah seminar. Didalam gereja, Alika merasakan ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk dibaptis dan berpindah keyakinan menjadi pemeluk agama Nasrani.
            Alika menyadari bahwa keputusannya itu banyak menimbulkan kekecewaan dari orang-orang terdekatnya. Tapi, hatinya benar-benar tidak bisa dibohongi. Alika sudah terlanjur jatuh cinta tanpa bisa melawan dan telah memilih kehendaknya sendiri. Ia tak mau jadi orang menyedihkan yang sembunyi dibalik topeng kepura-puraan.
            Sementara Gugun mempunyai masalah yang tidak serumit Noura dan Alika. Masalah Gugun adalah kasih tak sampai yang dipendamnya selama bertahun-tahun pada Saras, temannya dari TK. Gugun tak pernah berani mengungkapkan perasaannya pada Saras. Ia selalu berkata bahwa ia akan mengungkapkannya pada saat yang tepat. Meskipun ia sendiri tak pernah tau kapan saat itu tiba.
***
            Ditengah-tengah jadwal kuliahnya yang padat, ternyata masalah lain muncul pada Noura. Ayahnya meminta Noura agar bekerja dikantor milik bosnya. Noura sebenarnya keberatan dengan hal itu, namun demi kebahagiaan sang ayah Noura mau melakukannya. Setelah beberapa minggu bekerja, tugas kuliah Noura mulai tidak terurus dan berantakan. Ia mulai lelah dengan kedaan itu, dan memutuskan untuk berhenti bekerja. Namun ia tak berani mengatakan hal itu pada ayahnya.
            Hari itu Noura mengajak kedua sahabatnya pergi ke luar kota Denpasar, tepatnya didaerah Ketewel Gianyar. Disana mereka bertiga asyik mengobrol sambil duduk dan bermain pasir ditepi pantai. Awalnya mereka berbincang-bincang hangat, sampai pada akhirnya Gugun sedikit kesal dengan Noura yang mengejek dirinya karena ia sampai sekarang tak berani berkata jujur pada Saras.
            Noura yang tersulut emosinya pun memberi tantangan pada Gugun. Ia menantang Gugun untuk berani jujur pada Saras tentang perasaannya selama ini. Begitu juga dengan Gugun, ia menantang balik Noura agar ia berani berkata pada ayahnya dan mengambil keputusan untuk berhenti bekerja.
            Gugun yang sudah terlanjur menerima tantangan Noura akhirnya memberanikan diri menyatakan perasaannya pada Saras yang sedang ada di Bandung via telepon. Hatinya berdegup tak karuan. Telapak tangannya pun mulai berkeringat. Bahkan, ia hampir saja menjatuhkan handphone yang ada dalam genggamannya. Setelah telepon itu tersambung pada Saras, Gugun mengatakan semuanya. Ia jujur mengakui bahwa ia menyukai bahkan mencintai Saras.
            Gugun jujur mengakui bahwa ia telah memendam perasaannya sejak mereka masih satu TK. Selama ini, Gugun hanya bisa diam karena takut jika Saras akan menolaknya dan akan menjauh karena menganggap Gugun akan merusak pertemanan yang telah mereka jalin selama ini. 
            Semenit berlalu, awalnya tak ada tanggapan dari Saras. Hanya hening yang Gugun rasakan. Sampai Saras mengatakan maaf ke Gugun yang menandakan bahwa cinta Gugun bertepuk sebelah tangan. Gugun mengakhiri percakapan itu. Tak ada rasa sedih dalam dirinya, karena dia menyadari bahwa dia harus memulai untuk membuka hati dan mencintai wanita lain.
***
            Noura yang mengetahui bahwa Gugun telah melakukan tantangannya merasa kaget. Ia tidak menyangka bahwa temannya itu bisa menyelesaikan tantangan lebih dulu. Malam itu, ayah Noura sedang duduk di sofa ruang tamu sembari menyandarkan punggungnya dan mencoba memejamkan mata.
            Melihat sosok sang ayah yang kelelahan dimakan usia, tiba-tiba setitik air mata jatuh membasahi pipi Noura. Ia merasa tak tega untuk mengatakan bahwa ia tidak bisa menjadi seperti apa yang ayahnya inginkan. Tiba-tiba, pintu kamar Noura diketuk seseorang yang ternyata ayahnya. Mereka duduk dikasur kamar Noura dan memulai perbicangan kecil.
            Awalnya, sang ayah bertanya pada Noura tentang pekerjaannya. Namun Noura hanya bisa menangis dan berkata “Maaf ya, Pak.”. Noura tak mampu lagi membendung segala perasaannya. Air matanya terus mengalir tanpa henti. Ayahnya hanya diam, hanya melihat Noura menangis kemudian menarik napas panjang sembari berkata “Sederhana, Ra. Bapak cuma mau kamu bahagia.”
            Mendengar perkataan ayahnya, Noura menyesali perbuatannya. Ia merasa bahwa ia adalah anak yang jahat. Tapi dibalik itu semua, Noura justru bahagia karena terbebas dari segala beban yang selama ini dipikulnya. Noura merasa bangga memiliki seorang ayah yang mempunyai cinta yang sempurna untuk dirinya.
***
Akhirnya, Noura dan Gugun sama-sama telah menyelesaikan tantangan masing-masing. Mereka membuat janji untuk berkumpul disebuah restoran. Noura dan Gugun benar-benar merasa lega. Begitu juga dengan Alika yang senang melihat kedua sahabatnya itu bahagia.
            Setelah tujuh tahun berlalu, Alika berhasil mendirikan sebuah toko buku miliknya sendiri. Meskipun ia tak berhasil menjadi seorang pustakawati, tapi ia tetap kekeuh mewujudkan mimpinya. Sekarang, Alika tidak hanya bisa membaca buku setiap hari, tapi juga memiliki seluruh buku yang ada ditokonya tersebut.
            Toko buku itu banyak menggunakan warna-warni kayu pada interiornya. Beberapa rak bukunya memiliki bentuk yang unik sehingga menarik untuk dilihat. Beberapa sofa berwarna merah menyala terlihat begitu kontras mengisi sudut-sudut ruangan. Itulah toko buku hasil rancangan Noura.
            Semenjak berhenti kerja, Noura mulai menulis beberapa novel dan aktif mengikuti lomba-lomba menulis. Meskipun gaji yang ia dapat dari pekerjaannya itu tidak bisa memberi kehidupan yang mewah, tapi Noura bahagia melakukannya.
            Tak beda jauh dengan kedua sahabatnya yang sedang berbahagia, nampaknya Gugun juga meraskan hal yang sama. Saat menghadiri Grand Opening toko buku Alika, Gugun datang dengan menggandeng seorang wanita cantik yang sangat serasi dengannya. Dia manis dan memiliki kulit yang tak kalah putih dengan Gugun. Rambutnya hitam, panjang, dan digerai hingga menutupi punggungnya. Dialah Vivian. Nampaknya, dia adalah wanita beruntung yang dapat meluluhkan hati Gugun setelah lama membeku karena Saras.
            Selanjutnya, mereka mengobrol dan tertawa lepas bersama. Mereka tau mereka berbeda, mereka memiliki keyakinan, keinginan, serta masalah yang berbeda. Tapi mereka lebih tau, bahwa perbedaan itulah yang justru menyatukan mereka. Mereka membiarkan perbedaan itu begitu jelas, begitu terasa, tanpa perlu ditutupi. Karena perbedaan membuat mereka belajar untuk saling menghargai dan menghormati.

0 komentar:

Posting Komentar

 

secret diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang